Rasanya
sulit menepis perasaan bahagia yang meletup-letup tiap kali melewati pintu
gerbang yang membatasi antara wilayah Kabupaten Soppeng dengan Kabupaten
Wajo. Kenapa yah? Padahal sebenarnya tidak ada yang spesial loh dari
gerbang tersebut. Bahkan penampakan gerbangnya kini sudah sangat
lusuh dan hampir hancur. Huruf-huruf timbul yang dulunya membentuk kalimat
“Selamat Datang Di Kabupaten Wajo” kini sudah hilang beberapa namun sisanya
masih tersusun rapi di bagian atasnya. Temboknya yang dulu putih bersih dihiasi
gambar bermotif sutera warna warni, kini terganti dengan coretan-coretan
tangan tidak jelas, dari orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengerti
soal keindahan.
Kenapa
yah aku bisa sebahagia itu? Hmmm ahhaa…. sepertinya itu karena…. ± 18 Km dari
gerbang ini…. di sana…., di rumah sederhana nan tersembunyi itu, ada 2
orang yang sangat kucintai sedang menantikan kedatanganku. Yuuup, benar saja!
Begitu aku sampai dan menginjakkan kaki di tangga rumahku sembari berucap:
“Assalamu’alaikum…. Mama…. Bapak…. sampai meka.”
Seketika
itu, saya mendapatkan lemparan senyum manis yang khas dari mereka, mama dan
bapakku.. Soo sweet…^_^
“Wa’alaikum salam…. Alhamdulillah… Tidak mabok
jeki Nak?” balas mama dengan penuh
perhatian sambil mencium pipi anaknya.
Hal
sederhana inilah yang membuatku selalu merasa bahagia tiap kali ada kesempatan
pulang kampung (pulkam). Perhatian dan kehangatan cinta yang Bapak dan Mamaku
berikan tidak berubah, men! Bahkan semakin bertambah! Buktinya saja, Bapak rela
memborong semua dagangan pisang goreng yang dijajakan anak tetanggaku tiap sore
di rumah. Hanya karena aku dan adikku curhat ingin makan pisang goreng. Heheh….
Bukan
hanya bapak yang semangat nunjukin cintanya pada anak-anaknya yang manis-manis
ini. Mama juga! Bahkan di malam terakhir waktu pulkam (8/11/14), pas mau
istirahat nih… Mama buru-buru menggelar karpet tebal di ruang keluarga
lalu menaruh 3 bantal di atasnya.
“Oh
ternyata mama tidak mau tidur di kamarnya malam ini.” gumamku
dalam hati melihat aksi mamaku
“Sama-sama
ki’ nanti tidur di sini nah Nak….” pinta mama sambil
melirik kedua anaknya.
Singkat
cerita, tanpa berkata ba bi bu…. adikku yang memang lagi mengantuk berat saat
itu segera merebahkan badannya di atas karpet. Kemudian disusul oleh mama. Saya
hanya tersenyum melihat tingkah lucu mama dan adik. Saya lalu mengambil selimut
untuk mereka. Tak mau melewatkan moment berharga ini, saya bergegas mengambil
tempat di atas karpet lalu menyusul mereka ke "pulau kapuk". Tiduuur…
Memang
benar loh…. Bahagia itu sederhana! Tak perlu budget, tempat,
atau moment khusus untuk bisa merasakannya. Ia bisa muncul
dari hal-hal sederhana yang sering dianggap sepele. Yuuup….. bahagia itu
sederhana! Tidak percaya?? Coba deh, tarik bibirmu (bukan dengan tangan) 2 cm
simetris ke kiri dan kanan sambil berdiri di depan cermin. Kece sekali kan
bayangan yang nampak di sana?! Jika jawaban Anda YA! Berarti SELAMAT! Anda
telah merasakan feel (bahagia dengan cara sederhana) itu. Nah,
sekarang sudah percaya kan, BAHAGIA ITU SEDERHANA!
Percaya, sangat percaya, dan instruksi terakhir jg dipraktekkan sambil senyum2 sendiri
BalasHapushehehe...... ;)
HapusSalam kenal :) Blognya bagus!
BalasHapusTerimakasih.. Salam kenal kembali.
Hapus