Jumat, 21 November 2014

Bahagia Itu Sederhana. Trust Me!

Rasanya sulit menepis perasaan bahagia yang meletup-letup tiap kali melewati pintu gerbang yang membatasi antara wilayah Kabupaten Soppeng dengan Kabupaten Wajo. Kenapa yah? Padahal sebenarnya tidak ada yang spesial loh dari gerbang tersebut. Bahkan penampakan gerbangnya kini sudah sangat lusuh dan hampir hancur. Huruf-huruf timbul yang dulunya membentuk kalimat “Selamat Datang Di Kabupaten Wajo” kini sudah hilang beberapa namun sisanya masih tersusun rapi di bagian atasnya. Temboknya yang dulu putih bersih dihiasi gambar bermotif sutera warna warni, kini terganti dengan coretan-coretan tangan tidak jelas, dari orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengerti soal keindahan.
Kenapa yah aku bisa sebahagia itu? Hmmm ahhaa…. sepertinya itu karena…. ± 18 Km dari gerbang ini…. di sana….,  di rumah sederhana nan tersembunyi itu, ada 2 orang yang sangat kucintai sedang menantikan kedatanganku. Yuuup, benar saja! Begitu aku sampai dan menginjakkan kaki di tangga rumahku sembari berucap:
“Assalamu’alaikum…. Mama…. Bapak…. sampai meka.”

Seketika itu, saya mendapatkan lemparan senyum manis yang khas dari mereka, mama dan bapakku.. Soo sweet…^_^ 

“Wa’alaikum salam…. Alhamdulillah… Tidak mabok jeki Nak?” balas mama dengan penuh perhatian sambil mencium pipi anaknya.

Hal sederhana inilah yang membuatku selalu merasa bahagia tiap kali ada kesempatan pulang kampung (pulkam). Perhatian dan kehangatan cinta yang Bapak dan Mamaku berikan tidak berubah, men! Bahkan semakin bertambah! Buktinya saja, Bapak rela memborong semua dagangan pisang goreng yang dijajakan anak tetanggaku tiap sore di rumah. Hanya karena aku dan adikku curhat ingin makan pisang goreng. Heheh….
Bukan hanya bapak yang semangat nunjukin cintanya pada anak-anaknya yang manis-manis ini. Mama juga! Bahkan di malam terakhir waktu pulkam (8/11/14), pas mau istirahat nih… Mama buru-buru menggelar karpet tebal di ruang keluarga lalu menaruh 3 bantal di atasnya.

“Oh ternyata mama tidak mau tidur di kamarnya malam ini.” gumamku dalam hati melihat aksi mamaku

“Sama-sama ki’ nanti tidur di sini nah Nak….” pinta mama sambil melirik kedua anaknya.

Singkat cerita, tanpa berkata ba bi bu…. adikku yang memang lagi mengantuk berat saat itu segera merebahkan badannya di atas karpet. Kemudian disusul oleh mama. Saya hanya tersenyum melihat tingkah lucu mama dan adik. Saya lalu mengambil selimut untuk mereka. Tak mau melewatkan moment berharga ini, saya bergegas mengambil tempat di atas karpet lalu menyusul mereka ke "pulau kapuk". Tiduuur…


Memang benar loh…. Bahagia itu sederhana! Tak perlu budget, tempat, atau moment khusus untuk bisa merasakannya. Ia bisa muncul dari hal-hal sederhana yang sering dianggap sepele. Yuuup….. bahagia itu sederhana! Tidak percaya?? Coba deh, tarik bibirmu (bukan dengan tangan) 2 cm simetris ke kiri dan kanan sambil berdiri di depan cermin. Kece sekali kan bayangan yang nampak di sana?! Jika jawaban Anda YA! Berarti SELAMAT! Anda telah merasakan feel (bahagia dengan cara sederhana) itu. Nah, sekarang sudah percaya kan, BAHAGIA ITU SEDERHANA!

4 komentar: